Tragedi Siksa Kubur
“Aisyah Ra bertanya tentang azab kubur,
Rasulullah SAW menjawab: Ya, azab kubur pasti ada.” (HR. Bukhari – Dalam
Kitab Al-Janaiz).
“Aisyah Ra meriwayatkan bahawa
Rasulullah SAW berdoa dalam solatnya, “Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari azab kubur” (HR. Mutafaqun Alaih).
“Ketika orang-orang yang derhaka kepada
Allah tidak mampu menjawab pertanyaan malaikat, lalu ia dipukul dengan
besi hingga ia menjerit dengan teriakan yang sangat keras, didengar oleh
semua makhluk Allah kecuali Jin dan Manusia,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Saatnya kita menyaksikan kejadian nyata
tentang siksa kubur yang berlaku di Jazirah Arab. Seorang pemuda yang
dikeluarkan dari kuburnya setelah beberapa jam dia dikuburkan. Akibat
mengalami azab kubur, pemuda tersebut telah berubah wajah dan jasadnya.
Pemuda tersebut merupakan remaja muslim yang meninggal pada usia 18
tahun. Seorang pemuda yang rosak akhlak dan agamanya serta sering
melalaikan solat. Hampir tiga (3) jam pemuda tersebut dikuburkan, pihak
keluarga meminta kubur tersebut digali semula untuk keperluan tertentu.
Dan apa yang terjadi selepas mayat
tersebut dikeluarkan adalah pandangan yang sangat mengaibkan. Rambut
yang hitam menjadi putih. Dari mulut dan hidung keluar darah yang masih
merah pekat seperti baru mengalami siksaan kubur yang sangat keras dan
seperti ada yang memukul dibahagian belakang kepalanya dengan wajah
seperti dilemas dan membeku.
Fasa-fasa Alam Kubur
Alam kubur adalah alam
perantaraan kehidupan dunia dan akhirat yang dimulai setelah kematian
dan berakhir selepas kebangkitan. Selama masa ini, seorang yang beriman
merasa bahagia sementara orang kafir merasa sengsara. Orang yang sudah
mati akan dihimpit dalam kubur, siapa pun ia kafir atau muslim akan
merasakan himpitan kubur. Bezanya penyimpitan yang dirasakan seorang
mukmin tidak berlaku selamanya, tidak seperti orang kafir yang akan
berterusan himpitan kuburnya hingga hancur tulang-tulangnya.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya kubur itu memiliki himpitan, seandainya ada orang yang selamat darinya, maka selamatlah Sa’ad Bin Mu’adz.”
Sa’ad Bin Mu’adz akan mengalami himpitan
kubur, padahal ia adalah seorang pemimpin penuh kemuliaan, kematiannya
menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit.
Kasyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat.
Hadis yang diriwayatkan oleh Nasa’I dari
Rasulullah SAW: “Kematiannya menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya
pintu-pintu langit, pintu yang banyak, Kesyahidannya disaksikan oleh 70
ribu malaikat, maka sungguh ia mengalami himpitan kubur, kemudian Allah
melapangkanya.”
Apabila Sa’ad Bin Mu’adz seorang
pemimpin yang besar, hamba Alah yang soleh dan mendapatkan mati Syahid
mengalami himpitan kubur, bagaimana dengan kita ? Allahuakhbar. Ya Allah
Terimalah taubat-ku, selamatkanlah aku dari azab kubur.
Rasulullah SAW bersabda “Seorang manusia
apabila diletakkan dia di dalam kuburnya dan sahabatnya berpaling
pulang sedang ia mendengar suara sandal mereka akan datang kepadanya dua
malaikat dan mendudukkannya dan bertanya.
SIAPAKAH TUHAN-MU? SIAPAKAH NABI-MU ? APAKAH AGAMA-MU ? dia menjawab, ALLAH ADALAH TUHAN-KU, MUHAMMAD ADALAH NABI-KU, ISLAM ADALAH AGAMA-KU.
Terdengarlah seruan dari langit, “Benar
Hambaku, hamparkan baginya tikar dari syurga, lalu angin dan wangi
syurga datang kepadanya kemudian kubur diluaskan seluas mata memandang,
seorang yang rupawan datang menemaninya, yang tiada lain itulah amal
solehnya.” (Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, Hakim dan Baihaqi).
Benarkah kita boleh menjawabnya ? Dari
lisan yang jarang menyebut Asma-Nya dan ibadah yang sering kita remehkan
serta sunnah Rasul yang kita abaikan pada saat itu kita hanya mampu
menjawab, TIDAK…TIDAK… TIDAAAKKKKK.
Terdengarlah suara penyeru dari langit.
Hambaku ini seorang pendusta. Hamparkan padanya tikar dari api neraka,
bukakan baginya pintu neraka, panas dan keringnya neraka mendatanginya.
Kubur disempitkan sampai pecah tulang-tulangnya, seorang berwajah dan
berpakaian buruk serta berbau busuk datang kepadanya. Yang tiada lain
itulah amal buruknya.
Doa Memohon Keampunan
Surah Al-A’raf : Ayat 23
Terjemahannya :
“Mereka berdua merayu: “Wahai Tuhan
kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan kalau Engkau tidak
mengampunkan kami dan memberi rahmat kepada kami, nescaya menjadilah
kami dari orang-orang yang rugi”. (Surah Al-A’raf : Ayat 23 )
Doa ini sebagai doa taubat. Apabila kita
telah melakukan dosa besar atau dosa kecil. Maka harus memohon ampun
dari Allah SWT, lalu bacalah doa ini. Bacalah doa ini setiap kali
selepas solat dengan hati yang iklas dan tawaduk.
Doa ini dibaca oleh Nabi Adam AS setelah
diturunkan ke bumi setelah tergelincir kedalam perbuatan dosa setelah
termakan buah khuldi dari pohon yang terlarang.
Sebarkanlah nasihat ini jika anda rasakan ianya memberi manfaat kepada keluarga,rakan-rakan dan sahabat muslim yang lain.
sumber..
.....