Thursday, December 15, 2011

Fasa-Fasa Alam Kubur


Tragedi Siksa Kubur

“Aisyah Ra bertanya tentang azab kubur, Rasulullah SAW menjawab: Ya, azab kubur pasti ada.” (HR. Bukhari – Dalam Kitab Al-Janaiz).

“Aisyah Ra meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW berdoa dalam solatnya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur” (HR. Mutafaqun Alaih).

“Ketika orang-orang yang derhaka kepada Allah tidak mampu menjawab pertanyaan malaikat, lalu ia dipukul dengan besi hingga ia menjerit dengan teriakan yang sangat keras, didengar oleh semua makhluk Allah kecuali Jin dan Manusia,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Saatnya kita menyaksikan kejadian nyata tentang siksa kubur yang berlaku di Jazirah Arab. Seorang pemuda yang dikeluarkan dari kuburnya setelah beberapa jam dia dikuburkan. Akibat mengalami azab kubur, pemuda tersebut telah berubah wajah dan jasadnya. Pemuda tersebut merupakan remaja muslim yang meninggal pada usia 18 tahun. Seorang pemuda yang rosak akhlak dan agamanya serta sering melalaikan solat.  Hampir tiga (3) jam pemuda tersebut dikuburkan, pihak keluarga meminta kubur tersebut digali semula untuk keperluan tertentu.



Dan apa yang terjadi selepas mayat tersebut dikeluarkan adalah pandangan yang sangat mengaibkan. Rambut yang hitam menjadi putih. Dari mulut dan hidung keluar darah yang masih merah pekat seperti baru mengalami siksaan kubur yang sangat keras dan seperti ada yang memukul dibahagian belakang kepalanya dengan wajah seperti dilemas dan membeku.


Fasa-fasa Alam Kubur
Alam kubur adalah alam perantaraan kehidupan dunia dan akhirat yang dimulai setelah kematian dan berakhir selepas kebangkitan. Selama masa ini, seorang yang beriman merasa bahagia sementara orang kafir merasa sengsara. Orang yang sudah mati akan dihimpit dalam kubur, siapa pun ia kafir atau muslim akan merasakan himpitan kubur. Bezanya penyimpitan yang dirasakan seorang mukmin tidak berlaku selamanya, tidak seperti orang kafir yang akan berterusan himpitan kuburnya hingga hancur tulang-tulangnya.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya kubur itu memiliki himpitan, seandainya ada orang yang selamat darinya, maka selamatlah Sa’ad Bin Mu’adz.”

Sa’ad Bin Mu’adz akan mengalami himpitan kubur, padahal ia adalah seorang pemimpin penuh kemuliaan, kematiannya menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit. Kasyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat.

Hadis yang diriwayatkan oleh Nasa’I dari Rasulullah SAW: “Kematiannya menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit, pintu yang banyak, Kesyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat, maka sungguh ia mengalami himpitan kubur, kemudian Allah melapangkanya.”

Apabila Sa’ad Bin Mu’adz seorang pemimpin yang besar, hamba Alah yang soleh dan mendapatkan mati Syahid mengalami himpitan kubur, bagaimana dengan kita ? Allahuakhbar. Ya Allah Terimalah taubat-ku, selamatkanlah aku dari azab kubur.

Rasulullah SAW bersabda “Seorang manusia apabila diletakkan dia di dalam kuburnya dan sahabatnya berpaling pulang sedang ia mendengar suara sandal mereka akan datang kepadanya dua malaikat dan mendudukkannya dan bertanya.

SIAPAKAH TUHAN-MU? SIAPAKAH NABI-MU ? APAKAH AGAMA-MU ? dia menjawab, ALLAH ADALAH TUHAN-KU, MUHAMMAD ADALAH NABI-KU, ISLAM ADALAH AGAMA-KU.

Terdengarlah seruan dari langit, “Benar Hambaku, hamparkan baginya tikar dari syurga, lalu angin dan wangi syurga datang kepadanya kemudian kubur diluaskan seluas mata memandang, seorang yang rupawan datang menemaninya, yang tiada lain itulah amal solehnya.” (Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, Hakim dan Baihaqi).

Benarkah kita boleh menjawabnya ? Dari lisan yang jarang menyebut Asma-Nya dan ibadah yang sering kita remehkan serta sunnah Rasul yang kita abaikan pada saat itu kita hanya mampu menjawab, TIDAK…TIDAK… TIDAAAKKKKK.

Terdengarlah suara penyeru dari langit. Hambaku ini seorang pendusta. Hamparkan padanya tikar dari api neraka, bukakan baginya pintu neraka, panas dan keringnya neraka mendatanginya. Kubur disempitkan sampai pecah tulang-tulangnya, seorang berwajah dan berpakaian buruk serta berbau busuk datang kepadanya. Yang tiada lain itulah amal buruknya.


Doa Memohon Keampunan

Surah Al-A’raf : Ayat 23

Terjemahannya :
“Mereka berdua merayu: “Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan kalau Engkau tidak mengampunkan kami dan memberi rahmat kepada kami, nescaya menjadilah kami dari orang-orang yang rugi”.  (Surah Al-A’raf : Ayat 23 )

Doa ini sebagai doa taubat. Apabila kita telah melakukan dosa besar atau dosa kecil. Maka harus memohon ampun dari Allah SWT, lalu bacalah doa ini. Bacalah doa ini setiap kali selepas solat dengan hati yang iklas dan tawaduk.

Doa ini dibaca oleh Nabi Adam AS setelah diturunkan ke bumi setelah tergelincir kedalam perbuatan dosa setelah termakan buah khuldi dari pohon yang terlarang.
Sebarkanlah nasihat ini jika anda rasakan ianya memberi manfaat kepada keluarga,rakan-rakan dan sahabat muslim yang lain.




sumber..
.....